Suatu hari pada saat saya pergi kepuncak bersama
teman-teman dengan tujuan untuk ke cibodas saya menggunakan 2 jaket untuk
menghatan tubh saya. Perjalanan kami mulai dari depan kampus D kurang lebih
lama yg kami temppuh dari depok ke puncak kurang lebih selama 2 jam. Setibanya dicibodas
saya dan teman-teman menaiki sebuah curug yang jarak tempuhnya lumayan jauh dan
mempunyai medan yang begitu berat.
Sebelum
saya dan teman-teman menaiki curug tersebut kami beristirahat terlebih dahulu disebuah
warung, setelah tidak lama kami beristirahat saya dan teman-teman nenutuskan
melanjutkan perjalanan menaiki curug yang bernama cilember tersebut. Didalam
perjalan kami bercanda-canda selalu agar tidak merasakan lelahnya perjalan
tersebut, sepanjang jalan yang menanjak dan tiap atas tanjakan itu semakin
tinggi saya dan teman-teman mulai merasakan kelelahan dan kaki yang mulai terasa
sakit dan kami pun mrmutuskan untuk berhenti sebentar disebuah batu besar yang
mmenurut kami batu tersrrbut enak untuk disenderkan dan diduduki.
Hari
pun tidak berasa sudah mulai semakin siang kami harus cepat sampe kecurug atau
ke air terrjun yang kami tuju, dibatu besar itu saya tidak sengaja mulai
melepaskan 1 jaket yang saya sukai dari beberapa jaket yang saya punya. Saya
pun menaruh jaket itu dieselipan tas dan tidak melihatnya lagi, kami meneruskan
perjalanan dan kami seneng sudah mendengar suara gemericik air terjun dan lembabnya
pepohonan, benar saja setengah jam kemudian saya dan teman-teman sampe diair
terjun yang kami tuju, teman-teman saya tidak sabar utnuk mendekati air mancur
tersebut, tetapi berbeda dengan saya yang baru engeh kalo jaket yang saya sukai
hilang entah jatuh atau hilang kemana. Saya panik dan berusaha mencarinya
dengan turun beberapa langkah kebawah lagi tetapi jaket itu tidak ketemu juga.
Saya
berusaha untuk melupakan kejanggalan tersebut dan bergabung dengan teman-teman
saya yang sedang menikmati segarnyta dan dinginnya air terjun tersebut. Kami sudah
muali merasa cukup bermain diatas, dan kami bersiap siap untuk bergegas turun
kebawah sebelum hari gelap dan hujan turun. Di sepanjang jalan turun dari curug
saya melihat kanan dan kiri untuk mencari jaket yang hilang itu, tetapi apa
daya jaket itupun hilang dan saya
berusaha untuk mengiklhaskannya walaupun sepanjang jalan saya tetap
memikirkannya.
Beberapa
jam saya dan teman-teman sampe dibawah dan berisitirahat kembali di warung
pertama yang kami tempati tadi, seperti dengan cerita diawal kami beristirahat
dan mengecek kembali barang-barang yang kami bawa agar tidak ada barang yang
ketiinggalan atau hilang llagi seperti nasib jaket saya yang hilkang itu.
Dengan membaca bismillah dan berdoa
bersama saya dan teman-teman pulang ke Jakarta dari cibodas kami jam 5 sore,
seteklah tidak jauh berjalan kami melihat kabut dan hujan mulai jatuh
membasahin jalan dan kamipun meneduh untuk menghindari hujan. Disitu kami mulai
gelisah karna ngerih sampe jakarta terlalrut lama. Saya dan teman-teman
berunding untuk mencari solusi, tidak lama kami memutuskan dengan melanjutkan
perjalanan dengan menerobos kabut dan gerimis disitu jalan sudah tidak keliatan
dan licin sekali kami tetap mempercepat perjalanan, tetapi alhamdulillah saya
dan teman-teman sape juga dijakrta setengah 10 malem, dan kami langsung npulang
kemah masing-masing. Akhirnya saya sampe dirumah dan beristirahat. Segitulah cerita
pendek saya mengenai jalan-jalan menyenangkan tetapi menyedihkan untuk saya.