1. Novel Karya:
Ahmad Fuadi
2. Tokoh utama Ranah 3 Warna :
-
Alif :
Tokoh 'aku' dalam cerita ini.
-
Randai :
Teman Alif sejak kecil yang selalu bersaing dalam mengejar impian.
padanya.
3.
Ringkasan
isi cerita ( Sinopsis ) :
Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia
bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin
belajar teknologi tinggi
di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan
karibnya, Randai, meragukan dia
mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak
punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi
tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa
tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih
dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi
semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.
Rupanya mantra 'man jadda wajada' saja tidak cukup sakti dalam memenangkan
hidup. Alif teringat mantra kedua yang diajarkan di Pondok Madani: ''man shabara zhafira'. Siapa yang
bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup
satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
Kemana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah
berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa
kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul obelix, orang dan michael jordan dan Ksatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat
sebuah kesabaran yang kukuh?
Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib
dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa. Tuhan bersama orang
yang sabar.
4. Manfaat / pelajaran dari novel
tersebut :
“Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi dengan sabar.
Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh
dari pangkal sampai ujung yang paling ujung yang paling ujung”
“Bagaimanapun tingginya
impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digelung oleh
nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. … Man
shabara zhafira. Siapa yang sabar akan beruntung”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar