Selasa, 07 Oktober 2014

Etika Government

NAMA           : ANGGI DEFRI PRATAMA
KELAS          : 4EB08
NPM               : 20211884
            Etika government yaitu pengguna teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informaswi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Penggunaan ICT ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti G2C ( Government to Citizen ), G2B ( Governmetn to Business ) dan G2G ( Inter-Agancy Relationship ).
            Bagaimana lembaga-lembaga non-pemerintah memandang ruang lingkup dan domain dari e-government. Bank Duni (World Bank) mendefisikan e-government sebagai berikut: e-government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh sema agen pemerintah (seperti Wan, internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait pemerintah.
Tujuan dari E-Government:
1.      Memudahkan warga masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik dan untuk berinterkasi.
2.      Memperbaiki kepekaan dan respon pemda terhadap kebutuhan warga.
3.      Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabiliti dalam penyelenggaraan pemerintah.
Ketika e-government dapat diimpeementasikan dengan sempurna, tentunya akan memberi berbagai manfaat dan perubahan, seperti:
1.      Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah tanpa harus secara fisik datang kekantor pemerintah.
2.      Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubunngan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3.      Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
4.      Pelaksanaan pemerintah yang lebih efisien.
5.      Terjadinya pergeseran dari paradigma birokrasi ke paradigma e-government.
Jika dilihat dari keterangan diatas, tentunya sangat diinginkan adanya E-Government di Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan E-Government di Indonesia.
1. Kultur berbagi belum ada.
2. Kultur mendokumentasi belum lazim
3. Layanan SDM yang handal.
4. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal.
5. Tempat akses yang terbatas.

Sumber : http://firmasari10.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar