Jumat, 08 November 2013

Cerpen (Cerita Pendek)



Suatu  hari pada saat saya pergi kepuncak bersama teman-teman dengan tujuan untuk ke cibodas saya menggunakan 2 jaket untuk menghatan tubh saya. Perjalanan kami mulai dari depan kampus D kurang lebih lama yg kami temppuh dari depok ke puncak kurang lebih selama 2 jam. Setibanya dicibodas saya dan teman-teman menaiki sebuah curug yang jarak tempuhnya lumayan jauh dan mempunyai medan yang begitu berat.
Sebelum saya dan teman-teman menaiki curug tersebut kami beristirahat terlebih dahulu disebuah warung, setelah tidak lama kami beristirahat saya dan teman-teman nenutuskan melanjutkan perjalanan menaiki curug yang bernama cilember tersebut. Didalam perjalan kami bercanda-canda selalu agar tidak merasakan lelahnya perjalan tersebut, sepanjang jalan yang menanjak dan tiap atas tanjakan itu semakin tinggi saya dan teman-teman mulai merasakan kelelahan dan kaki yang mulai terasa sakit dan kami pun mrmutuskan untuk berhenti sebentar disebuah batu besar yang mmenurut kami batu tersrrbut enak untuk disenderkan dan diduduki.
Hari pun tidak berasa sudah mulai semakin siang kami harus cepat sampe kecurug atau ke air terrjun yang kami tuju, dibatu besar itu saya tidak sengaja mulai melepaskan 1 jaket yang saya sukai dari beberapa jaket yang saya punya. Saya pun menaruh jaket itu dieselipan tas dan tidak melihatnya lagi, kami meneruskan perjalanan dan kami seneng sudah mendengar suara gemericik air terjun dan lembabnya pepohonan, benar saja setengah jam kemudian saya dan teman-teman sampe diair terjun yang kami tuju, teman-teman saya tidak sabar utnuk mendekati air mancur tersebut, tetapi berbeda dengan saya yang baru engeh kalo jaket yang saya sukai hilang entah jatuh atau hilang kemana. Saya panik dan berusaha mencarinya dengan turun beberapa langkah kebawah lagi tetapi jaket itu tidak ketemu juga.
Saya berusaha untuk melupakan kejanggalan tersebut dan bergabung dengan teman-teman saya yang sedang menikmati segarnyta dan dinginnya air terjun tersebut. Kami sudah muali merasa cukup bermain diatas, dan kami bersiap siap untuk bergegas turun kebawah sebelum hari gelap dan hujan turun. Di sepanjang jalan turun dari curug saya melihat kanan dan kiri untuk mencari jaket yang hilang itu, tetapi apa daya jaket  itupun hilang dan saya berusaha untuk mengiklhaskannya walaupun sepanjang jalan saya tetap memikirkannya.
Beberapa jam saya dan teman-teman sampe dibawah dan berisitirahat kembali di warung pertama yang kami tempati tadi, seperti dengan cerita diawal kami beristirahat dan mengecek kembali barang-barang yang kami bawa agar tidak ada barang yang ketiinggalan atau hilang llagi seperti nasib jaket saya yang hilkang itu.
            Dengan membaca bismillah dan berdoa bersama saya dan teman-teman pulang ke Jakarta dari cibodas kami jam 5 sore, seteklah tidak jauh berjalan kami melihat kabut dan hujan mulai jatuh membasahin jalan dan kamipun meneduh untuk menghindari hujan. Disitu kami mulai gelisah karna ngerih sampe jakarta terlalrut lama. Saya dan teman-teman berunding untuk mencari solusi, tidak lama kami memutuskan dengan melanjutkan perjalanan dengan menerobos kabut dan gerimis disitu jalan sudah tidak keliatan dan licin sekali kami tetap mempercepat perjalanan, tetapi alhamdulillah saya dan teman-teman sape juga dijakrta setengah 10 malem, dan kami langsung npulang kemah masing-masing. Akhirnya saya sampe dirumah dan beristirahat. Segitulah cerita pendek saya mengenai jalan-jalan menyenangkan tetapi menyedihkan untuk saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar